Artikel Detail

Menjawab Tantangan Inflasi di Tengah Arus Globalisasi

Inflasi dalam Era Globalisasi: Tantangan dan Peluang bagi Indonesia


Inflasi merupakan salah satu dinamika ekonomi yang tak terpisahkan dari kehidupan bernegara, termasuk di Indonesia. Kenaikan harga barang dan jasa secara umum serta terus-menerus ini berpotensi melemahkan daya beli masyarakat dan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. Di tengah arus globalisasi, inflasi menjadi semakin rumit karena turut dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti fluktuasi harga energi dunia, ketegangan geopolitik, hingga krisis iklim yang mengganggu rantai pasok global. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indonesia sepanjang 2023 tercatat sebesar 2,61%—angka yang terbilang stabil, namun tetap memerlukan perhatian serius.


Sudut Pandang Penulis


Menangani inflasi di era global bukan semata soal kebijakan ekonomi teknis, tetapi juga mencerminkan seberapa tangguh suatu negara menjaga kestabilan harga, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan mempertahankan daya saing ekonominya. Oleh karena itu, pengendalian inflasi membutuhkan pendekatan menyeluruh dengan keterlibatan aktif dari pemerintah, sektor usaha, dan masyarakat luas.



Argumen Pendukung


Pertama, inflasi berisiko menekan kemampuan masyarakat untuk membeli kebutuhan dasar, terutama bagi golongan ekonomi menengah ke bawah. Kenaikan harga barang pokok seperti beras dan bahan bakar sangat cepat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak dikendalikan, hal ini bisa memperburuk ketimpangan sosial.


Kedua, globalisasi menawarkan kemudahan akses ke pasar internasional dan peluang investasi. Namun, ketergantungan terhadap impor juga membuat Indonesia rawan terhadap guncangan eksternal. Misalnya, kenaikan harga minyak dunia akan langsung menaikkan biaya energi domestik, yang kemudian memicu lonjakan harga transportasi dan logistik.


Ketiga, pengendalian inflasi harus dilakukan melalui perpaduan antara kebijakan moneter dan fiskal yang harmonis. Bank Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan nilai tukar dan pengaturan suku bunga, sementara pemerintah bertugas memperlancar distribusi barang, menyalurkan subsidi secara tepat, serta memperkuat sektor pertanian untuk mencapai ketahanan pangan.


Tinjauan dari Perspektif Lain


Ada pandangan bahwa inflasi dalam skala ringan dapat memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi, karena dapat mendorong belanja dan investasi. Namun dalam konteks Indonesia yang masih menghadapi kesenjangan ekonomi cukup signifikan, inflasi tetap menjadi ancaman serius terhadap daya beli masyarakat. Oleh karena itu, menjaga inflasi tetap rendah dan stabil lebih penting ketimbang mengejar pertumbuhan konsumsi yang semu.


Kesimpulan


Inflasi di era globalisasi adalah realitas yang tidak bisa dihindari, namun juga bisa menjadi momentum untuk memperkuat struktur ekonomi nasional. Kuncinya adalah kolaborasi antara kebijakan fiskal dan moneter, serta dukungan masyarakat terhadap produk dalam negeri dan pola konsumsi yang bijak. Dengan strategi yang tepat dan konsistensi dalam pelaksanaan, Indonesia tidak hanya bisa menekan dampak buruk inflasi, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi yang berkelanjutan dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat.